Peran Muslim dalam Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)

Pada akhir 2014 negara – negara yang tergabung dalam ASEAN akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ) itu adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN. Tujuannya dibentuk MEA adalah untuk meninkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, yang berdampak terciptanya pasar bebad dibidang permodalan, jasa, barang, dan tenaga kerja. Sehingga diharapkan MEA dapat bedsing menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing yang berarti penanaman modal asing sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pendidikan islam dalam MEA menggambarkan bahwa tantangan persaingan ekonomi berpengaruh terhadap system pendidikan islam. Saat ini harusnya Indonesia memulai mengembangkan system pendidikan yang mampu melahirkan manusia yang memiliki daya asing unggul ditingkat regional bahkan global. Oleh sebab itu system pendidikan islam dalam MEA harus merespon perubahan zaman dalam MEA dengan langkah strategis untuk mengaktualisasikan identitas islam yang relevan disegala zaman, sehingga masuknya arus perdagangan barang atau jasa tidak akan mempengaruhi pendidikan dalam islam.
Pendidikan islam dalam bidang ekonomi mengajarkan untuk memelihara harta dan memanfaatkannya dengan bijaksana, harta adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Satu dalam lma hal terpenting yang sudah diatur dalam maqashid syarriah yaitu memelihara harta sesuai dengan syariah.
Dalam konferensi islam pada tahun 1977 dinyatakan bahwa pendidikan islam bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik dimana hal tersebut menjadi barometer pendidikan islam dalam menghadapi globalisasi. Hal diatas sesuai dengan tujuan pengembangan pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, keatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian pendidikan islam yang ideal harus membangun pusat unggulan islam sehingga Negara ASEAN menjadi pasar, tenaga kerja, dan menjadi Islamic Economic. Sehingga besar tantangan MEA untuk menjadi peluang system pendidikan islam dalam membangun sumber daya manusia yang berperadaban. Karena pendidikan islam bertujuan mempersiapkan seorang musli dari berbagai aspek kehidupaannya untuk dunia dan akhirat.